Untuk mengoptimalkan layanan pelanggan, provider internet rumah menyediakan router Wi-Fi dengan teknologi canggih. Setiap fitur yang disediakan pun dipastikan mudah dioperasikan agar perangkat tidak mudah rusak. Meski begitu, bukan berarti router Wi-Fi dapat bertahan lama. Tanpa perawatan, perangkat elektronik ini dapat rusak dan membuat akses internet bermasalah. Untuk itulah Anda perlu rutin me-reboot router Wi-Fi yang ada di rumah Anda. Berikut adalah penjelasannya!
Manfaat Rutin Reboot Router Wi-fi
Consumer Report mengungkapkan, setiap provider akan memberikan alamat IP sementara pada router Wi-Fi. Alamat tersebut dapat berubah sewaktu-waktu. Namun saat tak dapat ditangkap router, koneksi bakal melambat. Faktor ini pula yang membuat reboot diperlukan supaya perangkat dapat melacak alamat IP dan melancarkan koneksi.
Kemudian berkaitan dengan jumlah perangkat, proses reboot akan membuat perangkat tersebut me-refresh performa Wi-Fi. Anda dapat mengatur ulang perangkat mana yang masih memakai Wi-Fi dan mana yang sebaiknya diputuskan (disconnect) karena sudah tak digunakan. Distribusi bandwidth pun bakal lebih merata sehingga koneksi internet lebih kencang.
Untuk beberapa orang, terutama pemula, reboot router terkesan merepotkan. Maka saat perangkat dipasang, tanyakan kepada teknisi cara-cara rebooting. Namun, kalau masalah tak teratasi setelah reboot dilakukan, Anda dapat hubungi provider untuk mendapat penanganan lanjut.
Reboot Router Wi-fi Untuk Cegah Peretasan
Lalu, seberapa sering sebaiknya Anda reboot router Wi-Fi?
Sejauh ini, belum ada provider internet rumah yang memberikan ketentuan frekuensi reboot. Biasanya mereka hanya menyediakan prosedur reboot yang dapat diikuti. Namun, ada baiknya router mendapatkan pengaturan ulang selama beberapa bulan sekali. Misalnya dua atau tiga bulan sekali.
Kebiasaan reboot router Wi-Fi pun tak hanya berpengaruh pada kelancaran koneksi internet di rumah. Pada skala lebih besar, tindakan ini rupanya dapat menekan risiko peretasan oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab. Bahkan FBI sempat merekomendasikan rumah tangga hingga usaha kecil untuk reboot router Wi-Fi sebagai tindak pencegahan peretasan.
Mengapa demikian? Rupanya rebooting dapat menahan sementara bahkan mengacaukan penyerangan malware. Kemudian, Nick Merrill yang merupakan founder konsultan keamanan siber Broad Daylight merekomendasikan Anda memperbarui firmware secara berkala untuk meningkatkan keamanan pada router Wi-Fi.
Terakhir, kenali juga tanda-tanda Wi-Fi rumah yang sudah kena peretasan. Beberapa di antaranya adalah kecepatan internet yang melambat, muncul iklan-iklan mencurigakan (biasanya berbentuk pop-up ads), kemunculan spam, ada perangkat asing yang mengakses Wi-Fi, hingga tagihan internet yang melonjak drastis, padahal pemakaiannya normal.
Untuk mencegah kemungkinan yang tak diharapkan, Anda harus cermat memilih provider internet rumah. Kalau bisa, carilah penyedia layanan internet yang juga bisa mengedukasi Anda tentang cara reboot router. Semoga bermanfaat!